Selendang Mayang: Warisan Kuliner Tradisional Betawi

 


Kata Pengantar

Selendang Mayang merupakan salah satu minuman tradisional khas Betawi yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi. Minuman ini tidak hanya sekadar pelepas dahaga, tetapi juga menjadi bagian dari identitas kuliner masyarakat Betawi yang kaya akan tradisi.

Asal Usul

Selendang Mayang berasal dari budaya Betawi, yang namanya terkait dengan cerita rakyat tokoh Mayangsari dan jagoan Si Jampang. Nama "selendang" diambil dari bentuknya yang menyerupai selendang penari dengan warna hijau, putih, dan merah yang mencolok, sedangkan "mayang" berarti kenyal dan manis. Warna-warna ini melambangkan keberagaman budaya Betawi dari pengaruh Tiongkok, Melayu, dan Arab. Minuman ini populer sejak tahun 1940-an dan biasanya disajikan dalam acara adat Betawi seperti pesta pernikahan, hajatan, dan acara acara besar lainnya.

Ciri Khas

Selendang Mayang memiliki ciri khas lapisan berwarna-warni yang menyerupai selendang, dengan tekstur kenyal dan lembut. Warna lapisan biasanya hijau (daun pandan), putih (santan), dan merah muda (perwarna makanan). Penyajian biasa berupa potongan selendang mayang dibatasi bentuk persegi panjang, disiram gula merah, sirup, santan, dan es batu atau serut untuk penyegaran. Minuman ini memiliki rasa manis dan gurih yang menyegarkan.

Bahan-Bahan dan Cara Pembuatan

 Bahan - Bahan
• Adonan selendang (kue warna-warni):
- 100 gram tepung beras
- 50 gram tepung hunkwe
- 500 ml air
- 1 sdt garam
- Pewarna makanan alami (hijau dari pandan, merah dari ubi/pewarna, putih dibiarkan asli)

• Kuah Santan
- 500 ml santan kental
- 2 lembar daun pandan
- ½ sdt garam

• Kuah Gula Merah
- 200 gram gula merah, disisir halus
- 100 gram gula pasir (opsional, jika ingin lebih manis)
- 200 ml air
- 2 lembar daun pandan

Cara Pembuatan
1. Adonan Selendang
- Campur tepung beras, tepung hunkwe, air, dan garam.
- Bagi adonan menjadi 3 bagian, beri warna merah, hijau, dan biarkan putih.
- Masak tiap adonan dengan api kecil hingga mengental.
- Tuang ke dalam loyang, dinginkan hingga padat, lalu potong-potong.

2. Kuah Santan
- Rebus santan dengan daun pandan dan garam.
- Aduk terus agar santan tidak pecah, lalu angkat.

3. Kuah Gula Merah
- Rebus gula merah, gula pasir, air, dan daun pandan hingga larut.
- Saring agar bersih, lalu dinginkan.

Cara Penyajian

Selendang mayang yang sudah siap dipotong disajikan dalam mangkuk atau gelas, kemudian disiram dengan gula merah cair atau sirup, santan, dan diberi es batu atau es serut. Minuman ini disajikan dalam acara pesta pernikahan Betawi, acara buka puasa, atau hajatan bernuansa budaya Betawi, melambangkan kehangatan dan kemeriahan 

Kesimpulan

Selendang Mayang adalah minuman tradisional khas Betawi yang kaya akan nilai budaya dan sejarah. Dengan warna-warni yang menarik, tekstur kenyal, dan cita rasa manis-gurih, minuman ini bukan hanya penyegar, tapi juga simbol identitas dan keragaman budaya Betawi. Meski kini mulai langka, selendang mayang tetap menjadi bagian penting warisan kuliner Betawi yang layak dilestarikan

Komentar